CIBINONG – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Khalim meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor responsif terhadap perkembangan kasus Covid-19 untuk mengevaluasi Pendidikan Tatap Muka (PTM) di Sekolah. Menurut Muad, banyak sekali aduan orang tua murid kepada Komisi IV berkaitan evaluasi PTM mengingat tren kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor mengalami lonjakan.
“Banyak sekali aduan dan usulan dari orang tua siswa agar ada evaluasi pemberlakuan PTM karena tren kasus Covid-19 melonjak cukup tajam,” ujar Muad Khalim, Jum’at (21/1).
Muad meminta, agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor segera merespon keluhan orang tua siswa yang saat ini dibayangi kekhawatiran penyelenggaraan PTM dapat menyebabkan anak-anak mereka terpapar Covid-19. “Saya sudah mencoba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan dan Sekdisnya tapi dua-duanya nomornya tidak aktif. Padahal saya menelpon di hari kerja,” kata Muad.
Kekhawatiran orang tua murid, kata Muad, sangat beralasan. Menurut dia, kasus penularan COVID-19 harian di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan hingga empat kali lipat pada 18-19 Januari 2022, menjadi 42 kasus dan 43 kasus, dari sebelumnya yang hanya berada di angka 2-11 kasus per hari. “Berkaitan dengan lonjakan kasus belakangan ini, saya juga sudah menanyakan Kepala Dinas Kesehatan,” kata dia.
Meski demikian, Politisi PDI Perjuangan tersebut meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi lonjakan kasus. Menurut dia, Pemerintah dan juga berbagai elemen masyarakat sudah pernah melewati masa krisis dalam penanganan pandemi ini. “Pesan saya, tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bogor sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Ade Yasin menginstruksikan jajaran siaga varian Omicron setelah ada lonjakan kasus COVID-19 secara tajam dua hari terakhir.
“Kita siapkan strategi mulai dari upaya pencegahan hingga upaya penanggulangan menghadapi lonjakan (kasus COVID-19) ini,” ungkapnya usai memimpin rapat koordinasi kesiapan menghadapi peningkatan kasus COVID-19 di Cibinong.
Ade Yasin menyebutkan, upaya pencegahan yang ia siapakan seperti melakukan percepatan vaksinasi, penguatan satgas, hingga testing dan tracing kasus COVID-19.
Kemudian, ia memastikan kesiapan tempat isolasi terpadu (isoter), rumah sakit, puskesmas, hingga mengoptimalkan kembali layanan kedaruratan di tingkat desa sebagai upaya penanggulangan terjadinya gelombang ketiga penularan COVID-19. (*)