Cibinong – Pemerintah kabupaten Bogor belum menerima minyak goreng bersubsidi di pasar tradisional dari Kementerian perdagangan.
“Kita sudah keliling ke pasar Ciawi dan Cisarua, belum ada minyak bersubsidi masuk ke pasar,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Kabupaten Bogor, Haris Setiawan, Jumat (28/1).
Malahan, kata Haris, stok minyak goreng dalam kemasan di pasar tradisional ditarik kembali oleh distributor. “Jadi yang beredar di pasar tradisional hanya hanya minyak curah saja dengan harga Rp19 hingga Rp20 ribu per liter,” katanya.
Kendati demikian, Haris memprediksi, minyak goreng kemasan bersubsidi itu akan diterima di kabupaten Bogor pada bulan Februari 2022 mendatang dari kementerian perdagangan.
“Kata Disperdagin kabupaten Bogor, minyak bersubsidi itu akan turun bulan besok (Februari) dengan harga maksimal Rp14 ribu untuk perliter nya,” katanya.
Sebelumnya, kementrian perdagangan (Kemendag) akan menurunkan minyak kemasan bersubsidi dengan menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah sebesar Rp 11.500 per liter, kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan kemasan premium Rp 14 ribu per liter. Hal tersebut menyusul adanya lonjakan harga minyak goreng di pasar tradisional maupun modern.