RUJUKANMEDIA.com – Kementerian Agama (Kemenag) terus mempromosikan madrasah ke dunia internasional. Salah satu upayanya adalah melakukan promosi madrasah ke Filipina.
“Posisi madrasah sudah masuk dalam Sitem Pendidikan Nasional dan mempunyai kedudukan sama dengan sekolah umum. Ijazah yang diperoleh dari satuan pendidikan bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Ada sekolah umum (sekolah dan madrasah), pesantren muadalah, diniyah formal, kesetaraan pondok pesantren,” kata Kasubdit Kesiswaan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan,dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Imam Bukhori, dikutip dari laman Kemenag, Kamis 8 Juni 2023.
Promosi itu sendiri dilakukan bersamaan dengan kunjungan Tim Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag ke Bangsamoro Autonomous Region In Muslim Mindanao (BARMM), Filipina, Kemenag pun mempresentasikan soal madrasah Indonesia.
Kunjungan itu, kata Imam, merupakan agenda balasan dari Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah dan Teknik BARMM pada September 2022. Saat itu, Dirjen Madaris Tahir G Nalg dan rombongan berkunjung ke Madrasah Istiqlal, Pesantren Al Hamid Jakarta Timur, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta dan MAN IC Serpong.
Setelah melihat lembaga pendidikan Islam di Indonesia, Tahir G. Nalg mengaku tertarik untuk mengadopsi sistem madrasah di Indonesia untuk diimplementasikan di Bangsomoro.
Baca Juga : Tragedi Jum’at Pagi yang Kembali Coreng Dunia Pendidikan
Kunjungan berlangsung empat hari, 1 – 4 Juni 2023. Kesempatan itu juga digunakan untuk memberikan sosialisasi terhadap calon siswa yang akan diterima di MAN IC Serpong dan MAN PK Salatiga. Ada tujuh calon siswa dari Cotabato Filippina yang bertemu di Davao City untuk mendapatkan sosialisasi dan briefing sebelum mereka berangkat ke Indonesia. Hadir, utusan dari KJRI Davao City, siswa dan orang tuanya, serta kepala madrasah.
“Posisi madrasah masuk dalam definisi pendidikan umum yang berciri khas agama Islam. Artinya mata pelajaran yang diajarkan di sekolah umum juga diajarkan di madrasah plus pelajaran keagamaan sebagai ciri khasnya,” jelas Imam.
Mewakili Tim UINSA, Ahmad Maulana selanjutnya memaparkan tentang prosedur kedatangan siswa asal Filipina ke Indonesia dan beberapa persyaratan yang harus dilengkapi sebelum keberangkatan mereka.=(*)