RUJUKANMEDIA.com – Rudy Susmanto dan Iwan Setiawan, dua kader potensial milik Gerindra kembali melakukan pertemuan. Kali ini, keduanya bertemu di Rumah Kreatif Fadli Zon di Cimanggis, Depok.
Dilaksanakan pada Sabtu 6 Juli 2024 malam, pertemuan ini diketahui merupakan kali kedua yang mereka lakukan jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bogor. Pertama, pertemuan itu berlangsung di wilayah Puncak, tepatnya di Kopi Tengah Sawah, Megamendung.
Pertemuan itu pun memunculkan pertanyaan di tengah masyarakat. Kemana rekomendasi Prabowo Subianto untuk Pilkada Kabupaten Bogor akan diberikan?
Pengamat Politik dari Universitas Djuanda (Unida) Bogor, Gotfridus Goris Seran menilai, Rudy dan Iwan merupakan sosok kuat yang digadang-gadang menjadi pilihan Prabowo di Pilkada Kabupaten Bogor.
Namun, kondisi ini dikhawatirkan akan memicu perpecahan di tubuh Gerindra. Seran, menjelaskan bahwa hal itu sangat mungkin terjadi karena beberapa kader sudah mulai mendukung salah satu dari keduanya.
“Perpecahan ini memunculkan faksi di tubuh Partai Gerindra Kabupaten Bogor, yaitu faksi Iwan vs faksi Rudy. Gejolak ini (berpotensi) membuat sejumlah kader terpecah, ada yang ke Iwan dan ada yang ke Rudy,” kata Seran, Minggu 7 Juli 2024.
Baca Juga : Pengamat Sebut Iwan dan Rudy Sebagai “Matahari Kembar” yang Berpotensi Pecah di Tubuh Gerindra
Seran menilai, keduanya memiliki gengsi dan rekam jejak yang seimbang untuk mendapatkan restu dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk maju di Pilkada
“Iwan adalah Ketua DPC Gerindra dan mantan Bupati, sementara Rudy Susmanto adalah Ketua Bapilu Gerindra yang juga Ketua DPRD Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Keduanya, lanjut Seran, memiliki kontribusi besar terhadap kemenangan Partai Gerindra dalam dua pemilu terakhir. Pada Pemilu 2019, Gerindra meraih 14 kursi, sedangkan pada Pemilu 2024, Gerindra meraih 12 kursi.
“Dengan kemenangan ini, Partai Gerindra tampil sebagai kekuatan politik signifikan di Kabupaten Bogor. Namun, dengan kemenangan ini, Iwan Setiawan memiliki nilai lebih karena menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bogor,” papar Seran.
Menurutnya, memiliki dua kader potensial tidak selalu diartikan sebagai keuntungan. Iwan dan Rudy akan menjadi dilema besar bagi Partai Gerindra jika keduanya ngotot untuk maju di Pilkada Kabupaten Bogor.
Karenanya, Seran menilai Gerindra harus berhati-hati pada gejala perpecahan ini. Sebab, hal ini akan berdampak buruk bagi kemenangan Gerindra di Pilkada.
Baca Juga : Gerindra Beberkan Kemungkinan Keluar dari KIM usai Demokrat Lebih Dukung Jaro Ade di Pilkada
Selain itu, lanjutnya, kesolidan antar kader partai juga akan memburuk jika Gerindra salah langkah dalam menentukan siapa kader yang akan mereka majukan pada Pilkada Kabupaten Bogor.
“Perpecahan ini tentu tidak diinginkan oleh Prabowo karena akan berdampak buruk terhadap soliditas dan kekuatan partai. Dampak lainnya adalah melemahkan citra partai di mata masyarakat Kabupaten Bogor yang akan memilih calon bupati dalam Pilkada 2024. Dampak buruk ini akan mempengaruhi pencapaian kemenangan dalam Pilbup Bogor,” tandasnya. (*)