RUJUKANMEDIA.com – Pedagang ayam potong bernama Paidi ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di kawasan Kayu Manis, Kelurahan Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Kamis, 5 September 2024.
Jasad pria 53 tahun itu pertama kali ditemukan oleh istrinya berinisial S ketika hendak buang air sekitar pukul 02.00 WIB.
Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo, menjelaskan, saksi S pergi ke toilet di tengah kejanggalannya terhadap sang suami. Dimana Paidi tak s berpamitan seperti biasanya untuk pergi berjualan ayam potong di Pasar Tohaga Cibinong.
“Biasanya, almarhum berangkat ke pasar sekitar pukul 02.00 WIB dan berpamitan kepada istrinya. Namun, kali ini korban diketahui tidak berpamitan,” ujar Waluyo.
Baca Juga : Pria di Cileungsi Ditemukan Tewas Gantung Diri Saat Istri Berada di Malang
Saat merasakan kejanggalan, S menemukan pintu dapur rumah sudah terbuka ketika hendak ke toilet.
“Saksi mendapati pintu dapur terbuka dan kemudian mencari suaminya,” jelas Waluyo.
Karena tidak mendapat respons, S memberanikan diri keluar rumah melalui pintu dapur yang terbuka. Betapa terkejutnya ia ketika melihat Paidi sudah tergantung di pojok belakang rumah.
“S yang kaget langsung berteriak, mengundang warga sekitar untuk datang. Kemudian, warga menghubungi Polsek Cibinong untuk proses evakuasi,” lanjut Waluyo.
Baca Juga : Tak Kunjung Pulang Usai Pamit ke Istri, Pria Paruh Baya di Nanggung Ditemukan Tewas Gantung Diri
Polisi menduga korban mengakhiri hidupnya karena masalah utang dan ekonomi. Dugaan ini diperkuat oleh keterangan S, yang menyebutkan bahwa pada Rabu malam sekitar pukul 23.30 WIB, Paidi masih sempat berkomunikasi dengan anaknya, R, dan menanyakan tentang biaya sekolah.
“Dugaan sementara, motif korban melakukan gantung diri adalah karena adanya permasalahan utang dan faktor ekonomi,” ungkap Waluyo.
Baca Juga : Istri Pergi Belanja, Suami Gantung Diri di Gunungsindur
Waluyo juga memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Setelah dilakukan pengecekan, ditemukan cairan bening keluar dari mulut dan cairan dari kemaluan, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan. Keluarga juga menolak dilakukan otopsi pada korban,” pungkasnya.(*)