Tindaklanjuti Hasil Sidak, Pimpinan DPRD akan Gelar Rapat Dengar Pendapat

 

CIBINONG – Ketua DPRD Kabupaten, Rudy Susmanto memastikan lembaganya akan segera memanggil sejumlah SKPD dan stake holder terkait untuk menindaklanjuti hasil tinjauan lapangan Badan Anggaran DPRD ke proyek tugu pancakarsa, jalan dan pedestrian Sentul – Kandang Roda. DPRD kata dia, akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk mencari solusi terhadap beberapa temuan lapangan di proyek unggulan Bupati Bogor untuk mempercantik wajah pusat kota Kabupaten Bogor tersebut.

 

 

“DPRD merencanakan akan mengundang kembali stakeholder terkait dalam RDP yang akan digelar berikutnya,” tegas Rudy.

 

City Beautification Project Ketua DPRD Kabupaten Bogor tersebut mengatakan, RDP akan menyoal temuan lapangan.

 

Beberapa soal yang menjadi temuan DPRD di salah satu proyek City Beautification Project tersebut antara lain kabel instalasi jaringan yang masih berantakan di sepanjang jalur pedestrian, minimnya rambu lalulintas dan penerangan jalan, konsep rekayasa arus lalulintas di bundaran tugu pancakarsa, bentuk kubah tugu pancakarsa dan penjagaan taman serta pedestrian.

 

DPRD menilai, masih banyak kekurangan yang berpotensi membahayakan pengendara dan pejalan kaki dan juga berkaitan estetika kota.

 

“Kami berharap besar kepada seluruh OPD Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pelaksanaan program-program yang berkenaan langsung kepada masyarakat untuk dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya, tujuannya agar kita dapat bersama-sama melayani masyarakat Kabupaten Bogor secara maksimal,” katanya.

 

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Agus Salim. Menurut dia data yang disampaikan Kepala OPD terkait LKPJ 2021 serapan anggaran memang cukup baik. Tapi sayangnya, hal tersebut tidak diikuti dengan kualitas pembangunan.

 

 

“Penyerapan anggaran normatif cukup tinggi. Tetapi, DPRD tidak hanya berpatok sajian data saja, kita juga ingin lihat langsung antara desain perencanaan dan realisasinya di lapangan. Karena kita ingin yang terbaik,” katanya.

 

Dia menyayangkan pengerjaan proyek infrastruktur yang menelan anggaran cukup besar itu tidak dikerjakan secara maksimal. Padahal, anggaran yang dikeluarkan untuk membiayai proyek tersebut terbilang cukup besar.

 

“Anggarannya sepenuh hati, tapi pengerjaannya setengah hati. Seperti pembangunan tugu Pancakarsa dan jalan alternatif Sentul-Kandang Roda yang disitu ada keterlibatan Dishub, PUPR, DKPP, kami lihat kurang maksimal,” kata Agus.

 

Menurut dia, kurang matangnya perencanaan dan sinergitas antara Organisai Perangkat Daerah (OPD), membuat hasil pekerjaan proyek menyisakan banyak masalah dari sisi keamanan dan kenyamanan masyarakat yang akan menggunakan sarana dan fasilitas tersebut.

 

“Masih banyak kabel berserakan di sepanjang jalur pedestrian sangat menganggu keamanan dan kenyamanan. Akhirnya, Pedestrian yang sudah selesai dikerjakan belum bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Selain itu, penyempitan ruas jalan di jembatan membuat tingginya resiko kecelakaan,” imbuhnya.

 

Hal senada juga disampaikan Wawan Hikal Kurdi. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu menilai ada masalah koordinasi antara OPD sebagai pengguna jasa dengan pihak konsultan dan kontraktor sebagai penyedia jasa. Mestinya, kata Wawan, dalam pelaksanaan proyek pihak OPD berkoordinasi secara intens dengan konsultan perencana dan pengawas untuk mengevaluasi tahap demi tahap pembangunan.

 

“Jika hasil pembangunan memang tidak sesuai konsultan perencana, maka SKPD harus mengoptimalkan jaminan pemeliharaan dari pihak penyedia jasa,” tandasnya (*)

Tinggalkan Balasan