Butuh Rp350 Miliar untuk Selesaikan RSUD Parung, Dinkes Pesimis Pemda Mampu

Cibinong – RSUD Parung masih membutuhkan dana sebanyak Rp350 miliar untuk menyelesaikan pembangunannya. Nilai tersebut,  hanya untuk pembangunan fisik saja atau di luar kebutuhan meubler dan kebutuhan lainnya.

“Itu untuk bangunannya saja. Kalau tahapannya sesuai rencana, 2024 bisa selesai pembangunannya,” kata Kabid Sumber Daya Manusia Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Anni Bersari Kristina, Jumat (26/8).

Anni menyebut, pihaknya telah mengajukan anggaran untuk kelanjutan pembangunan RSUD Parung di 2023 ke pemerintah Provinsi Jawa Barat, namun hingga saat ini masih belum menemukan jawabannya.

“Kita sudah mengajukan, namun belum ada jawaban. Kalau di Jabar tidak ada (anggaran) otomatis harus menggunakan APBD Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

Anni mengaku, Dinas Kesehatan telah mengajukan permohonan dana untuk pembangunan RSUD Parung pada APBD Kabupaten Bogor di 2023 mendatang. Namun, Dinas Kesehatan menyerahkan sepenuhnya ke Pemkab Bogor terkait kemampuan keuangan daerah.

“Kalau tidak di Jabar, harusnya APBD  Kabupaten Bogor kalau memang mau dijadikan,  tapi tergantung juga kemampuan keuangan kita, kalau ada prioritas yang lain gimana. Kita sudah ajukan  Rp220 miliar untuk pembangunan di 2023,” ungkapnya.

Seperti diketahui,  Pemerintah Kabupaten Bogor masih belum bisa mengoperasikan RSUD Parung sebab masih banyak kebutuhan yang belum dipenuhi.  Namun, Pemkab Bogor akan segera melauncing  Klinik Utama Rawat Jalan Spesialis pada akhir Desember 2022 ini di lokasi rencana pembangunan RSUD Parung.

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat Kabupaten Bogor di bagian utara bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara dekat, meski pelayanannya terbatas.

“Namanya Klinik Utama Rawat jalan Spesialis, karena belum ada IGD dan Rawat inap, karena kemarin kan Rumah Sakit Persiapan, tapi di Kemenkes tidak ada nomenklaturnya. Jadi, supaya masyarakat bisa klaim BPJS, kita jadikan Klinik Utama Rawat Jalan Spesialis,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan