Apa Saja Sih Budaya Korea Selatan? Kalian Penggemar Drakor Wajib Tau!

RUJUKANMEDIA.COM – Budaya korea selatan saat ini sedang banyak banget di cari, pasalnya banyak dari kita yang langsung membayangkan industri hiburan yang mendunia serta destinasi wisata yang selalu menjadi incaran para traveller. Namun, Korea Selatan lebih dari itu. Seperti yang di ketahui, negeri ginseng ini selalu punya daya tarik tersendiri dan kekhasan budaya Korea Selatan tidak ada samanya dengan korut.

Budaya kontemporer Korea Selatan sendiri berkembang dari budaya tradisional Korea yang biasa pada suku nomaden Korea awal. Hingga kini, dengan industrialisasi, urbanisasi dan westernisasi di Korea Selatan, khususnya Seoul faktor tersebut telah membawa banyak perubahan pada gaya hidup orang Korea.

Tanpa mengesampingkan budaya sendiri, berikut beberapa keunikan budaya Korea Selatan dengan adat dan sejarah dulu yang masih kental dan masih tetap ada sampai saat ini

1. Mengkonsumsi Kimchi

Kimchi merupakan irisan sayur kubis yang di fermentasi dan dipadukan dengan saus cabai merah. Makanan khas ini dilengkapi dengan pasta ikan teri yang lezat dan memiliki rasa pedas dan asam.

Orang Korea sangat menyukai Kimchi dan makanan ini selalu dikonsumsi berdampingan dengan hidangan lainnya, seperti ayam goreng pedas, bibimbap, maupun nasi goreng.

Terlebih, kimchi termasuk makanan sehat. Makanan ini mengandung probiotik, terutama lactobacilli yang berkhasiat untuk melancarkan sistem metabolisme tubuh.

Bumbu cabai yang digunakan untuk membuat kimchi pun kaya akan nutrisi seperti vitamin A dan vitamin C. Tak heran, kimchi menjadi salah satu warisan budaya korea selatan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

2. Pakaian Hanbok

Pakaian hanbok merupakan salah satu khasnya budaya Korea Selatan! Hanbok adalah pakaian tradisional masyarakat Korea yang pada umumnya memiliki warna cerah, dengan garis sederhana serta tidak memiliki saku. Biasanya Hanbok yang di gunakan oleh keluarga kerajaan atau keturunan bangsawan akan beda modelnya dengan rakyat biasa. Namun sekarang ini, Hanbok tidak lagi menggunakan sistem itu.

Pakaian tradisional ini di gunakan untuk acara-acara khusus, seperti pernikahan, ulang tahun, dan perayaan ulang tahun ke-61. Selain menggunakan Hanbok, akan ada hiasan tambahan yang biasanya digunakan bersamaan.

Untuk wanita, biasanya akan menggunakan tusuk rambut atau yang di sebut sebagai binyeo dan alas kaki tradisional yang bentuknya hampir seperti flat-shoes. Sedangkan pria biasanya mengenakan topi maupun rompi sebagai hiasan tambahan untuk dikenakan.

3. Hanok

Kebanyakan dari kita pasti pernah melihat rumah tradisional Korea baik itu dari foto maupun saat menonton film Korea. Hanok adalah sebutan untuk rumah tradisional Korea Selatan.

Rumah ini memiliki tampilan unik dan artistik dari segi arsitekturnya. Desain Hanok mencerminkan hubungan spiritual antara manusia dengan alam.

Struktur bangunannya membawa kita kembali pada kehidupan yang lebih sederhana dan tenang. Faktanya hanok ini sudah menjadi budaya korea selatan yang dipatenkan lohh.

Meski tidak banyak lagi bangunan di Korea Selatan yang mengusung konsep rumah Hanok, tetapi rumah jenis Hanok masih tetap ada hingga saat ini.

Untuk melindungi budaya tersebut, Pemerintah Korea memugar beberapa desa yang masih banyak terdapat bangunan rumah Hanok di sana. Mereka menjadikannya sebagai desa tradisional dan memanfaatkannya untuk kepentingan wisata.

4. Jajan Street-Food saat Dini Hari

Budaya korea selatan yang satu ini mungkin akan membuat tertarik kamu yang doyan kuliner. Beberapa orang Korea memiliki aktivitas ataupun hang-out hingga di pagi hari. Dengan aktivitas tersebut, mereka dapat merasakan lapar sehingga jajanan di pinggir jalan bisa menjadi salah satu tujuan mereka.

Jajanan pinggir jalan di Korea Selatan biasanya di jual di mobil-mobil terbuka, tenda-tenda, ataupun di rumah rumah kecil yang menyediakan meja dan kursi.

Makanan yang dijual juga tak kalah lezatnya dengan makanan utama. Beberapa street food yang biasanya di jual seperti tteokbokki, panekuk daun bawang (Pajeon), tempura, kimbap, bungeoppang, korean fry dog hotteok, cumi-cumi dan gurita kering, dan masih banyak lainnya. Harga street food juga bervariasi dan rata-rata ramah di kantong.

5. Boryeong Mud (Festival Lumpur)

Festival Boryeong Mud sudah ada sejak tahun 1998. Festival budaya korea selatan ini di adakan setiap bulan Juli dan berjalan selama dua minggu. Karena keunikannya, sudah banyak para wisatawan yang tertarik untuk mengikuti festival lumpur ini.

Di Korea Selatan bermain dengan lumpur memang sudah menjadi kebiasaan dan tradisi. Masyarakat Korea Selatan percaya dan meyakini bahwa lumpur berkhasiat bagus untuk kulit.

Dalam festival ini kamu akan menemukan gulat lumpur, pijat lumpur, akupuntur, hingga berenang di kolam renang lumpur! Karena dampaknya yang positif dan menarik banyak peminat, Festival Lumpur Boryeong ini sudah membantu meningkatkan perekonomian lokal dan mengembangkan kawasan Pantai di Daecheon setiap tahunnya.

6. Perayaan Chuseok

Chuseok (추석) adalah salah satu perayaan terbesar dan paling penting di Korea Selatan. Perayaan ini juga dikenal sebagai “Hari Terima Kasih” atau “Thanksgiving Day” dalam budaya Korea Selatan.

Hari perayaan Chuseok biasanya jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8 dalam penanggalan lunar, yang biasanya bertepatan dengan bulan September atau Oktober dalam penanggalan Gregorian.

Pada hari Chuseok, orang Korea Selatan biasanya kembali ke kampung halaman mereka untuk berkumpul bersama keluarga dan merayakan bersama.

Selama hari perayaan ini, keluarga Korea Selatan mengunjungi makam leluhur mereka untuk membersihkannya dan memberi penghormatan kepada mereka.

7. Hari Raya Seollal

Seollal (설날) atau juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek Korea adalah perayaan utama dalam budaya Korea Selatan. Seollal jatuh pada tanggal pertama pada kalender lunar, yang biasanya bertepatan dengan bulan Januari atau Februari dalam penanggalan Gregorian.

Pada hari raya ini, keluarga Korea Selatan berkumpul bersama untuk merayakan dan menghormati leluhur mereka. Salah satu tradisi penting dalam Seollal adalah menyelesaikan “Charye” atau ritual penghormatan kepada leluhur.

Ritual ini melibatkan menyiapkan makanan dan minuman khusus yang diletakkan di atas altar keluarga untuk memuliakan leluhur. Keluarga kemudian berdoa dan memberi penghormatan kepada leluhur mereka sambil membakar dupa.

Setiap negara mempunyai keunikan masing-masing dari hal kecil sampai hal besar, dari kebiasaan sampai yang luar biasa. Kita hidup sebagai manusia penuh dengan keunikan dan ke anekaragaman budaya dan agama.

 

Tinggalkan Balasan