Banyak Kasus di Bogor, Dewan : Kabupaten Bogor Masih Jauh dari Berkeadaban

Cibinong – Ketua Komisi IV DPRD kabupaten Bogor, Muad Khalim mengaku pencapaian Bogor Berkeadaban nyatanya belum sesuai dengan kasus-kasus pelecehan seksual dan kekerasan yang terus terjadi di Bumi Tegar beriman.

“Saya sangat prihatin, disaat kita bersama-sama ingin kabupaten Bogor berkeadaban, ternyata masih miris melihat kejadian kasus yang terus menerus terungkap,” kata Muad, Rabu (9/2).

Ia meminta dan mendukung kepada aparat penegak hukum untuk mengganjar tersangka yang berhasil ditangkap, sesuai aturan yang berlaku.

“Untuk korban, saya berharap Pemerintah daerah berbuat agar mereka tidak terganggu, baik pendidikannya psikologinya, karena korban kebanyakan masih di bawah umur,” pinta Muad.

Seperti diketahui, Kasus pelecehan seksual belakang ini kerap terjadi di kabupaten Bogor.
Tiga kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Bogor di awal 2022 menghebohkan publik. Kasus pertama dialami NF (13) warga Kecamatan Caringin. Penyandang disabilitas itu diperkosa oleh S yang merupakan pengemudi ojek online, pada akhir Januari yang lalu.

Belum tuntas proses hukum kasus tersebut, terungkap kasus lain dengan tersangka MW (38) warga Kecamatan Rumpin yang menyetubuhi anak kandungnya selama 4 tahun, sejak putrinya masih berusia 10 tahun. Kasus yang juga tidak kalah menghebohkan dilakukan MP alias Gopal Junior (38) terhadap siswa laki-laki yang merupakan peserta latihan futsal di salah satu SMK di Kecamatan Cileungsi.

Baru-baru ini, Rabu, (9/2) kasus kekerasan terungkap di Kampung Pisangan, Karadenan, Kecamatan Cibinong dengan dibunuhnya seorang perempuan kemudian dibungkus karung plastik dengan bau busuk yang diperkirakan sudah beberapa hari tewas.

Tinggalkan Balasan