RUJUKANMEDIA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sedang mengoptimalkan penataan kawasan Puncak dengan pendekatan wisata berkelanjutan yang mengintegrasikan pelestarian lingkungan dan pelibatan budaya lokal. Langkah ini bertujuan untuk menjadikan Puncak sebagai destinasi wisata yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat setempat.
Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, menyampaikan bahwa penataan kawasan Puncak akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pelaku seni dan budaya, dalam rangka menciptakan kawasan wisata yang berkelanjutan dan berbasis budaya.
“Penataan kawasan Puncak dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek infrastruktur, tetapi juga mengedepankan keterlibatan masyarakat lokal serta menjaga kelestarian lingkungan. Kami ingin kawasan ini menjadi representasi identitas lokal,” ujar Asmawa Tosepu, Kamis, 12 September 2024.
Sebagai bagian dari upaya penertiban, Pemkab Bogor telah memindahkan 525 pedagang liar yang sebelumnya berjualan di sepanjang jalur menuju Rest Area Puncak. Tahap pertama penertiban mencakup pembongkaran 329 bangunan liar di area dari Gantole hingga Rest Area Gunung Mas, termasuk di sekitar Simpang Taman Safari Indonesia.
Rest Area Gunung Mas, yang dibangun di atas lahan seluas 7 hektar, kini dapat menampung 516 kios. Sebanyak 100 kios dialokasikan untuk pedagang sayur dan buah, sementara 416 kios lainnya untuk pedagang oleh-oleh dan makanan ringan, dengan masing-masing kios memiliki luas 11 meter persegi.
Tidak hanya menata infrastruktur, Pemkab Bogor juga merancang pengembangan kawasan Puncak dengan sentuhan budaya lokal. Asmawa telah menginstruksikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor untuk melibatkan pelaku seni, ekonomi kreatif, dan kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) dalam program-program wisata yang diadakan.
“Kami akan mengedepankan kolaborasi dengan pelaku seni dan budaya lokal agar unsur budaya ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan,” tambah Asmawa.
Baca Juga: Cegah Lapak Pedagang, 1.370 Tanaman Pucuk Merah Ditempatkan di Lahan Bekas PKL Puncak
Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menjelaskan bahwa penataan kawasan Puncak akan dikemas dalam program “Wonderful Puncak,” yang menampilkan sejumlah acara budaya untuk memperkuat daya tarik wisata kawasan tersebut.
“Program ‘Wonderful Puncak’ akan menjadi kolaborasi antara sektor pariwisata, seni, budaya, ekonomi kreatif, dan UMKM. Beberapa acara yang sudah kami persiapkan antara lain Harmony of Bogor, Puncak Fashion Week & West Java Folklore, Santap Mantap, Festival Tari Bogor, Flashmob Pencak Silat, dan Puncak Art Passion & Creative Market,” ujar Yudi.
Acara puncak, Puncak Fest 2024, akan menjadi penutup rangkaian kegiatan di penghujung tahun, sebagai bentuk komitmen Pemkab Bogor dalam mempromosikan budaya lokal dan memperkuat identitas Kabupaten Bogor di kawasan Puncak.
“Dengan langkah ini, kami berharap Puncak tidak hanya menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga menjadi pusat kebudayaan yang membanggakan masyarakat Kabupaten Bogor,” tutup Yudi.
Melalui perpaduan antara pelestarian lingkungan dan penguatan budaya lokal, Pemkab Bogor berharap dapat mengembangkan kawasan Puncak sebagai destinasi wisata berkelanjutan yang memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.