Lansia di Bogor Takut Divaksin

CIBINONG – Capaian Vaksinasi Covid-19 yang menyasar pada masyarakat lanjut usia (Lansia) di Kabupaten Bogor masih di bawah 20 persen. Dari total 277 ribu sasaran, baru 111 ribu di antaranya yang telah terealisasi.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Agus Fauzi menjelaskan, minimnya vaksinasi lansia disebabkan banyaknya komorbit atau penyakit bawaan yang diderita oleh lansia tersebut.

Sehingga hal itu memberi kekhawatiran tersendiri bagi para lansia saat akan mengikuti penyuntikan Vaksinasi Covid-19.

“Jadi dari pengalaman sebelumnya, banyak lansia ini mempunyai komorbit seperti jantung, hipertensi dan beberapa yang lainnya. Dari komorbit itu menjadi pertimbangan lansia untuk ikut divaksin,” kata Agus, Kamis (7/10/2021).

Selain komorbit, Agus juga menjelaskan faktor lainnya yang menghambat vaksinasi kepada lansia adalah jarak tempuh lokasi vaksinasi massal dan pemukiman warga. Karena, tak sedikit di antara mereka yang tinggal di wilayah yang tak terjangkau oleh kendaraan.

“Ini juga menjadi persoalan yang harus diselesaikan. Karena ada warga yang harus berjalan kaki kiloan meter ke sentra vaksin. Karena kalau bisa terjangkau oleh kendaraan kita memiliki mobil vaksin,” ungkapnya.

Sementara diketahui, berdasarkan data periode 10 September hingga 5 Oktober 2021, wilayah pelosok di Kabupaten Bogor yang masih sangat minim capaian vaksinasinya adalah Kecamatan Sukajaya dengan realisasi vaksinasi hanya 8.638 dari target 38.480 orang.

Kecamatan Sukajaya sendiri merupakan wilayah terluar Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan dua daerah lain, yakni Kabupaten Lebak, Banten dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Di kecamatan tersebut masih banyak beberapa wilayah yang tidak bisa diakses oleh kendaraan.

“Sehingga memang kita juga sangat membutuhkan bantuan untuk memobilisasi warga-warga di pelosok ini, yang sulit kita jangkau karena akses yang belum mendukung,” tandas Agus.=Khair

Tinggalkan Balasan