RUJUKANMEDIA.com – Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA mengungkap rendahnya partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Bogor.
Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count, LSI mencatat angka partisipasi pemilih hanya 54,55 persen.
“VTO atau voters turn out atau partisipasi pemilih terhitung sangat rendah karena hanya menyentuh 54 persen,” ungkap Peneliti LSI Denny JA, Anggit Gustriadi.
Baca Juga : Target 85 Persen, KPU Ajak Media Massa Bantu Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pilkada Bogor
Anggit menjelaskan, angka tersebut muncul berdasarkan hasil quick count LSI Denny JA bersama Sigi LSI Network hingga pukul 19.17 WIB (Rabu malam) dengan data yang masuk 96,80 persen.
Menurut Anggit, rendahnya partisipasi tersebut perlu dibedah lebih dalam penyebabnya agar bisa menjadi bahan evaluasi ke depan.
Biasanya, kata dia, rendahnya partisipasi pemilih bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti force majeure semisal cuaca, kurangnya kontestasi pemilih karena koalisi partai tidak sebanding, kekecewaan pemilih terhadap keputusan calon, hingga kurangnya sosialisasi dan faktor lainnya.
“Ini perlu survei yang mendalam untuk mengetahui pasti apa penyebab dari rendahnya partisipasi pemilih itu. Karena kalau di quick count, kita hanya bisa melihat persentasenya saja,” terang Anggit.
Baca Juga : Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu Gandeng Ulama untuk Tingkatkan Partisipasi Pilkada 2024
Anggit menjelaskan, quick count ini menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 250 TPS.
“Dari jumlah pemilih di Kabupaten Bogor sebanyak 3,9 juta jiwa dan jumlah TPS 7.908, maka diambil sampel 250 TPS yang tersebar secara proporsional dan dipilih secara acak di seluruh wilayah Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Untuk teknik pengumpulan data, pihaknya menggunakan aplikasi berbasis android dan SMS sebagai alternatif dengan margin of error kurang lebih 1 persen.(*)