RUJUKANMEDIA.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, mencatat wilayah Bogor Barat menjadi yang terbanyak terjadinya bencana alam sepanjang 2024. Dengan jumlah tertinggi berada di Kecamatan Leuwiliang.
Dari 442 bencana di wilayah Bogor Barat, 69 diantaranya terjadi di Kecamatan Leuwiliang. Disusul Dramaga 54, Pamijahan 54 dan Nanggung 53 kejadian.
Kemudian di wilayah Kecamatan Cibungbulang ada 42, Jasinga 42, Ciampea 38, Cigudeg 34 kejadian, Leuwisadeng 34 dan Tenjolaya ada 22 bencana.
“Sepanjang tahun 2024 bencana alam di Bogor Barat Kabupaten Bogor paling banyak terjadi di Kecamatan Leuwiliang sebanyak 69 kejadian dan paling sedikit yakni Kecamatan Tenjolaya ada 22 Kejadian,” ungkap Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin dalam keterangannya, Minggu 12 Januari 2024.
Baca Juga : Diprediksi BMKG, BPBD Kabupaten Bogor Ingatkan Bencana Sukajaya pada 2020
Sementara secara keseluruhan, sepanjang tahun 2024 total bencana alam di Kabupaten Bogor ada 1.711 kejadian.
Bencana-bencana itu di antaranya tanah longsor ada 528 kejadian, banjir 78, Karhutla ada empat dan angin kencang ada 906 kejadian.
Kemudian ada kekeringan 58 kejadian, pergerakan tahun 46, gempa bumi 37, non alam 55 kejadian.
Sedangkan kata Jalaludin, kecamatan yang paling banyak terjadi bencana alam sepanjang tahun 2024 di Kabupaten Bogor yakni Kecamatan Caringin dengan total 165 kejadian.
Baca Juga : Dihantam Bencana 2020, 750 Huntap di Sukajaya-Nanggung Bogor Dibangun Tahun Depan
Sementara itu, Camat Leuwiliang WR. Pelitawan mengungkapkan bahwa bencana alam kerap kali terjadi dan sulit diprediksi. Namun, hal itu perlu adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.
Desa di Kecamatan Leuwiliang yang sering terjadi bencana alam seperti di Desa Purasari, Puraseda, Cibeber 1, Pabangbon dan Karacak.
“Kita sudah membentuk Destana (Desa Tanggap Bencana) di setiap desa termasuk kesiapan siaga bencana. Kalau korban jiwa yang disebabkan banjir dan longsor tidak ada . Satu orang meninggal dikarenakan kebakaran di Desa Karacak,” pungkasnya.(*)