RUJUKANMEDIA.com – Pembangunan jalan tol di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor Jawa Barat, rupanya bukan sekedar wacana. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan nilai proyeknya mencapai Rp25 triliun.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono saat evaluasi mudik dan arus balik Lebaran 2023 di Jakarta, Rabu, menyebutkan rencana pembangunan jalan tol Puncak saat ini dalam tahap penyiapan kajian dari calon pemrakarsa.
Ia menjelaskan, secara jaringan yang direncanakan dari jalur masuk Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) itu nanti bisa lanjut ke Puncak dan tembus ke Cianjur.
Baca juga: Pengunjung Puncak Alami Kenaikan 23 Persen di Libur Tahun Baru 2023
“Jadi nanti tol Puncak ini sifatnya tol to tol, di mana jaringan tol puncak tersebut tidak terpisah dan akan tersambung dengan jalan tol yang ada dan tembus langsung ke arah Cianjur,” ujarnya.
Triono menyebutkan, perkiraan nilai proyek sementara melihat dari penyusunan kajian tersebut sekitar Rp25 triliun. Angka tersebut, kata dia, masih bersifat tentatif karena berdasarkan hitungan dari calon pemrakarsa bukan Kementerian PUPR.
“Calon pemrakarsa masih menyampaikan secara draft perkiraan atau draft estimate, detailnya nanti mereka akan menyampaikan kembali kepada kita. mudah-mudahan mereka dalam waktu dekat mereka bisa menyelesaikan hal tersebut,” ujar Triono.
Baca juga: Para Wisatawan Puncak Tak Boleh Lebih dari 30 Menit Istirahat di Rest Area
Sebelumnya, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membantu Kementerian PUPR mengkaji lahan yang cocok untuk dijadikan sebagai calon jalan Tol Caringin-Puncak.
“Rencananya tahun ini tugas Pemkab Bogor membantu menunjukkan mana yang layak dan tidak (dilalui). Jadi jalurnya belum final. Informasinya pra-FS (feasibility study) itu di tahun 2023,” ungkap Iwan.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor siap mendukung rencana pembangunan jalan tol yang nantinya menghubungkan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dengan jalur Puncak Bogor-Cianjur.
Baca juga: Diimingi Rp5.000 Tiga Bocah Dipuncak Dicabuli Penjaga Warung
Iwan menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan menyesuaikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun Rencana Detai Tata Ruang (RDTR) untuk mendukung pembangunan Tol Puncak.
“Kita mendukung, namanya juga program nasional. Nanti tata ruangnya, RDTR-nya disesuaikan, karena ini kan program strategis nasional. Ini mencakup empat kecamatan. Ketika revisi, nanti masuk revisi RTRW,” terang Iwan.
Jalan tol tersebut bakal memiliki gerbang atau pintu keluar di wilayah Puncak. Sejauh ini, opsi pintu keluarnya ada di wilayah Megamendung dan Gunung Mas.
Baca juga: Jalur Puncak II Segera Dilanjut, Biayanya Capai Rp5 Triliun
“Jadi pemda diminta untuk membantu dalam mengarahkan jalurnya. Artinya ini juga tidak keluar dari jalur bisnis, jadi jangan khawatir jalur utamanya akan sepi,” ujarnya.
Ia berharap, wacana pembangunan jalan tol ini memberikan solusi atas kemacetan Jalur Puncak yang selama 30 tahun ini hanya diatasi dengan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah atau one way dan sistem ganjil genap.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyebutkan, pembangunan jalan tol adalah solusi terbaik yang mungkin dilakukan untuk menangani kemacetan di kawasan Puncak.
Menurutnya, pemerintah berencana untuk melakukan pembangunan jalan bebas hambatan alias jalan tol dari Caringin menuju Puncak dengan total panjang 18 kilometer. Rutenya, mulai dari Caringin-Cisarua-Gunung Mas.
Baca juga: Presiden Jokowi Pimpinan Lima Pertemuan Puncak KTT ASEAN di Labuan Bajo