RUJUKANMEDIA.com – Pembangunan Jalur Puncak II atau biasa disebut Poros Tengah Timur (PTT) segera dilanjutkan melalui Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan estimasi biaya mencapai Rp5 triliun.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/5/2023) menyatakan bahwa pihaknya memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pembangunan Jalur Puncak II yang menghubungkan daerahnya dengan Kabupaten Cianjur, namun terbentur dengan kemampuan anggaran.
“Kalau melanjutkan pembangunan menggunakan APBD Kabupaten Bogor, tidak memungkinkan. Karena kebutuhan anggarannya sangat besar lebih dar Rp1 triliun,” kata Iwan.
Baca juga: Diimingi Rp5.000 Tiga Bocah Dipuncak Dicabuli Penjaga Warung
Diketahui, pembangunan Jalur Puncak II secara keseluruhan membutuhkan lahan seluas 115 hektare. sebanyak 63 persennya merupakan tanah hasil hibah dari para pemilik lahan. Selebihnya, masih membutuhkan pinjam pakai kawasan hutan.
Jalan yang secara konsep memiliki panjang 62,8 kilometer itu rencananya dibangun dalam dua tahap, tahap pertama sepanjang 48,7 kilometer menghubungkan wilayah Sentul Bogor hingga Istana Cipanas Cianjur, serta tahap dua sepanjang 18,5 kilometer yang menghubungkan Wargajaya Bogor hingga Green Canyon di perbatasan Karawang.
Pemerintah Kabupaten Bogor memperkirakan kebutuhan anggaran pembangunan Jalur Puncak II mencapai Rp5 triliun, mulai dari Sentul, Kabupaten Bogor, hingga Cianjur.
Baca juga: Jabatan Ade-Iwan Habis, Jalur Puncak II masih Tak Jelas
Jalur Puncak II diyakini dapat menjadi solusi kemacetan di Jalan Raya Puncak, kemudiam memiliki peran vital dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan regional di wilayah Jawa Barat dan akan menghubungkan wilayah di kabupaten/kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang
Baca juga: Pengunjung Puncak Alami Kenaikan 23 Persen di Libur Tahun Baru 2023