RUJUKANMEDIA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana melibatkan perusahaan-perusahaan di wilayahnya untuk berkontribusi dalam menurunkan angka stunting melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Saat ini, Kabupaten Bogor menempati posisi tertinggi kedua dalam angka stunting di Jawa Barat, dengan prevalensi 27,6 persen. Melalui pemanfaatan CSR, Pemkab Bogor berharap perusahaan-perusahaan dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah ini.
Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Bachril Bakri, menyampaikan bahwa model keterlibatan perusahaan dalam penanganan stunting ini sebelumnya telah ia terapkan saat menjabat di Kabupaten Sorolangun.
“Di Sorolangun, perusahaan membantu pemerintah dengan memberikan makanan tambahan kepada anak-anak yang terindikasi stunting. Bahkan, stok susu dan roti sempat menumpuk di satu ruangan besar karena banyaknya bantuan,” ujar Bachril.
Baca Juga : Tertinggi di Bogor, 500 Anak di Pamijahan Menderita Stunting
Bachril optimis jika model serupa diterapkan di Kabupaten Bogor, asupan makanan bergizi untuk ibu hamil dan anak-anak dapat membantu menurunkan angka stunting secara signifikan.
Selain itu, Pemkab Bogor juga akan melanjutkan program yang sudah berjalan, yaitu menjadikan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai orang tua asuh bagi anak-anak yang terdampak stunting.
Baca Juga : Kunjungi Pamijahan, Pj Bupati Bogor Fokus Percepat Penurunan Stunting
Persoalan stunting ini, lanjut Bachril, merupakan salah satu fokus utama pemerintah pusat. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), target penurunan stunting secara nasional pada 2024 berada di angka 14 persen.
“Saya berharap angka stunting di Kabupaten Bogor bisa turun di bawah 20 persen. Harapan Presiden memang 14 persen secara nasional, tapi semoga di Bogor bisa kita capai di bawah 20 persen dalam waktu yang tersisa ini,” pungkasnya.(*)