Cibinong – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bogor melakukan langkah-langkah antisipatif adanya lonjakan covid-19 di wilayahnya. Hal tersebut menyusul adanya gelombang ketiga virus korona yang diumumkan Kementrian kesehatan pada Selasa (1/2) kemarin.
Bupati Bogor, Ade Yasin bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) langsung lakukan Rakor Penanganan Covid-19 Tingkat Kabupaten Bogor di Aula Pendopo Bupati Bogor, Rabu (2/2).
Menurut Ade, langkah-langkah yang diambil dalam antisipasi lonjakan covid-19 di kabupaten Bogor ini yakni mengoptimalkan telemedicine atau layanan kesehatan melalui telepon, membuat kajian terkait Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan penetapan zona merah.
Selain itu, fasilitas-fasilitas umum pun akan kembali ditutup oleh pemkab Bogor yang berisiko adanya kerumunan di tempat tersebut. “Seperti area Stadion Pakansari, taman-taman dan area yang berpotensi menyebabkan kerumunan,” katanya.
Kemudian, lanjutnya, penindakan terhadap pelanggaran Protokol Kesehatan, mengaktifkan kembali Satgas Kecamatan dan Desa, mengoptimalkan aplikasi peduli lindungi, menunda pelatihan-pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bimtek), memaksimalkan vaksinasi, memaksimalkan tracing dan menerapkan Work from Home (WFH) 50 persen atau menutup jika banyak kasus terkonfirmasi.
Kata Ade, kabupaten Bogor saat ini sudah mulai adanya lonjakan kasus covid-19. Ia menyebut, per hari, kasus covid-19 di kabupaten Bogor sudah mencapai 561 hampir 600 per hari.
“Ini bukan angka yang sedikit, perlu penanganan serius untuk menekan peningkatan kasus ini, maka Pakansari ini sebaiknya kita tutup saja,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga ini disumbang oleh kontribusi dari sifat penularan varian Omicron.
“Iya, sudah mulai masuk gelombang tiga, karena kasus kan mulai naik,” kata Nadia, dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (1/2). ** (Egi)