RUJUKANMEDIA.com – Sebanyak 55 murid asrama di Yayasan Marsudirini, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, mengalami keracunan makanan, usai mengonsumsi beberapa jenis makanan, usai mengikuti kegiatan di asrama tersebut pada Sabtu (18/2). Seluruh murid mengalami mual hingga muntah yang baru dirasakan Senin (20/2).
Penanggungjawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Bogor, Helena membenarkan peristiwa ini. Menurutnya, usai mengikuti kegiatan peserta acara tidak ada mengalami gejala keracunan apapun dari makanan yang disiapkan yayasan, seperti shabu-shabu, es doger maupun pizza.
“Jadi anak-anak mengonsumsi shabu-shabu dan kemudian malamnya itu dapat es doger yang kami pesan dan ada yang memberi pizza. Sampai Minggu itu tidak ada keluhan,” kata Helena.
Para murid pun sempat memakan soto, ayam goreng dan hidangan lainnya. Namun, pada Minggu (19/2) pukul 23.30 WIB beberapa murid mengeluhkan rasa mual yang dialaminya, kemudian diberikan susu oleh pihak yayasan. Namun, pada Senin (20/2) pagi, semakin banyak yang mengeluhkan hal sama.
“Awalnya ada anak yang mual sekitar tujuh anak dan kami tangani diberikan susu dulu. Namun, tadi pagi nambah jumlah murid yang mengalami mual langsung membawa ke rumah sakit untuk penanganannya,” jelas Helena.
Helena mengungkapkan, dari 91 murid peserta kegiatan, 55 di antaranya mengeluhkan mual, pusing hingga muntah. Meski begitu, dia memastikan seluruhnya telah ditangani di rumah sakit. Hingga kini, hanya tersisa tiga orang masih dalam perawatan.
“Yang tiga orang masih dirawat. Tinggal observasi. Yang dirawat itu dua perempuan dan satu laki-laki. Tentu ini jadi pelajaran buat kami dalam menjaga kebersihan makanan kepada murid,” kata dia.
Sementara Kapolsek Kemang, Kompol Ari Trisnowati mengungkapan, pihaknya telah melakukan kroscek kepada pihak yayasan. Menurutnya, pada pukul 11.30 WIB, seluruh siswa telah ditangani di RS Sentosa.
“Ada yang diberikan obat untuk yang bergejala ringan, ada yang diberi infus bagi yang mengalami gejala sedang dan tiga orang dirawat inap karena mengalami gejala berat,” kata Kompol Ari.
Pihaknya, pun melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini, terutama mengambil sampel makanan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorim kesehatan, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor.
Kepala Puskesmas Jampang, Kecamatan Kemang, dr Dini Agustin menjelaskan, pihaknya telah mendatangi Yayasan Marsudirini dengan mebawa petugas suveilans serta petugas laboratorium untuk menindaklanjuti laporan keracunan makanan tersebut.
“Beberapa sampel dari sisa makanan sudah diambil dan akan dicek laboratorium. Untuk kondisi siswa dan suster sudah ditangani dengan baik. Selanjutnya kami akan lakukan penyluhan dan monitoring area sekolah terutama pengawasan dalam memberikan makanan,” kata dr Dini. (*)