Belum Genap Setahun, Eskalator Skybridge Bojonggede Sudah Rusak

RUJUKANMEDIA.com – Belum genap setahun sejak diresmikan, fasilitas di Skybridge Bojonggede, Kabupaten Bogor, sudah mengalami kerusakan. Salah satu fasilitas yang paling penting adalah tangga berjalan atau eskalator.

Menurut informasi yang diperoleh, eskalator yang menjadi sarana bagi warga pengguna KRL di Stasiun Bojonggede telah mengalami masalah sejak sekitar tiga minggu lalu.

Kondisi ini diakui oleh anggota Satgas Pengamanan dan Kebersihan Skybridge Bojonggede, Dilo Nurhidayah. “Ini sudah hampir 3 minggu,” ujarnya kepada wartawan pada Selasa 11 Juni 2024.

Dilo juga mengakui bahwa keluhan tentang eskalator rusak mulai dilontarkan oleh warga pengguna KRL di Stasiun Bojonggede, terutama saat jam pulang kerja.

“Pada hari kerja, terutama antara pukul 17.00 hingga 17.30 WIB, sangat padat. Namun, tidak ada penumpukan saat keberangkatan,” jelasnya.

Baca Juga : Penumpang KRL Keluhkan Skybridge Bojonggede: Jauh, Ngerepotin

Dilo menduga kerusakan eskalator disebabkan oleh kurangnya perawatan pada suku cadang, terutama karena ada dua eskalator yang mengalami kerusakan saat ini. “Penyebabnya sebenarnya dari kurangnya perawatan pada suku cadang. Jadi ada kerusakan dan diperlukan penggantian,” katanya.

Baca Juga : Diuji Coba Besok, BPTJ Malah Dapati Tetesan Air dari Atap Skybridge Bojonggede 

Meskipun begitu, Dilo menegaskan bahwa eskalator sedang dalam proses perbaikan. “Proses perbaikan sudah berjalan selama lebih dari 3 hari. Sekarang tinggal pemasangan dan pengujian komponen yang rusak,” tegasnya.

Dia juga menekankan pentingnya perbaikan tersebut karena akses Skybridge sangat vital bagi pengguna KRL. “Teknisi sudah melakukan pemasangan komponen. Mungkin (segera) dilakukan pengujian,” tambah Dilo.

Baca Juga : Setelah Cibinong-Ciparigi, Layanan Bus BTS Terintegrasi hingga ke Puncak

Diketahui, Skybridge Bojonggede, Kabupaten Bogor, diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, pada Sabtu 9 Desember 2023.

Pembangunan Skybridge tersebut menghabiskan anggaran negara (APBN) hingga Rp16,5 miliar dengan tujuan memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna kereta api yang mobilitasnya cukup tinggi saat ini.

Menurut Budi, transportasi umum telah memberikan solusi bagi masalah angkutan perkotaan di Jakarta dan sekitarnya. “Pergerakan massal dari Bodetabek ke Jakarta di pagi dan sore hari menunjukkan bahwa setiap tiga menit ada kereta api,” katanya.

Budi juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam pemeliharaan Skybridge. “Ini menunjukkan bahwa masyarakat juga berpartisipasi dalam mengurangi kemacetan dan gas emisi yang menjadi ancaman lingkungan bagi Indonesia,” tegasnya.(*)

Tinggalkan Balasan