Bunda Ingin Lahiran Normal? Yuk Simak Tipsnya

RUJUKANMEDIA.COM – Ibu hamil yang sudah berada di fase ini mungkin lagi khawatir dan bertanya-tanya, bisakah ibu melahirkan normal? Atau keinginan dalam hati melahirkan normal pada umumnya kodratnya sebagai ibu!

Disini ada faktor yang ibu bisa melahirkan normal dan tidak normal (sesar). Dan ikuti anjuran dokter yah agar ibu bisa lahiran dengan selamat.

“Simak yuk tips berikut agar proses melahirkan secara normal”

1. Rutin memeriksakan diri

Saat hamil, pastikan ibu memberi tahu bidan atau dokter kandungan tentang keinginan untuk bisa melahirkan normal. Dokter akan memeriksakan riwayat kesehatan secara keseluruhan untuk menilai bisa atau tidaknya persalinan normal dilakukan.

Setelah lampu hijau diberikan, ibu perlu secara rutin melakukan pemeriksaan untuk memantau kesehatan diri sendiri dan janin agar persalinan lebih mudah dilakukan.

2. Ketahui berbagai risikonya

Setiap persalinan, baik itu normal atau caesar tentu memiliki risiko tersendiri dan menyesuaikan keadaan yang ada. Melahirkan normal bisa menyebabkan komplikasi jika bayi berada dalam posisi sungsang.

Hal ini dapat membuat persalinan lebih sulit dilakukan, terutama dengan cara normal. Jika dibiarkan, bayi bisa terlilit tali pusat dan persalinan terjadi lebih lama.

3. Tanamkan keyakinan

Sebelum memutuskan untuk melahirkan normal, yakinkan diri sendiri jika ini adalah pilihan terbaik. Terus ingatlah keuntungan dari persalinan normal, seperti pemulihan yang lebih cepat dan dapat langsung melihat bayi yang dilahirkan. Jangan lupa juga untuk meminta dukungan dari suami dan orang terdekat lainnya terkait hal ini.

4. Pilih rumah sakit terbaik

Rencanakan persalinan dengan cara memilih rumah sakit terbaik yang mampu mendukung persalinan normal. Pastikan juga rumah sakit yang dipilih tidak jauh dari rumah, sehingga tidak memakan waktu banyak saat momen melahirkan tiba.

Jangan lupa untuk memastikan tempat persalinan yang dipilih memiliki fasilitas yang memadai ditambah tenaga medis yang profesional.

5. Ikuti kelas persiapan persalinan normal

Tips melahirkan normal selanjutnya adalah mengikuti kelas persiapan, terutama bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan. Ada banyak materi yang nantinya akan ibu dapatkan, termasuk teknik pernapasan agar dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit saat persalinan.

Ibu juga bisa bertemu dengan bumil lainnya untuk berbagi tips dan saling menguatkan.

6. Rutin berolahraga

Ibu juga perlu berolahraga sembari melatih pernapasan. Lakukan olahraga ringan saja sudah cukup, seperti berjalan-jalan santai, latihan yoga atau senam hamil.

Iringi dengan latihan pernapasan di setiap sesi olahraga. Latihan pernapasan sangat penting agar tubuh terlatih dengan baik dan lebih kuat saat melahirkan normal.

7. Terapkan gaya hidup sehat

Lancar atau tidaknya persalinan tentu tidak lepas dari gaya hidup bumil. Maka dari itu, Cukupi Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil dengan 5 Makanan Ini.  Yang terpenting perbanyak sayur dan buah-buahan setiap harinya. Dengan begitu, nutrisi bumil dan Si Kecil dalam kandungan terpenuhi dan terhindar dari penyakit.

“Proses Melahirkan Normal”

Selain mengetahui tips di atas, ibu juga perlu tahu bagaimana proses melahirkan normal. Berikut tahapan-tahapannya:

1. Fase laten (awal)

Fase awal ditandai dengan kontraksi ringan dan masih tidak teratur. Rahim kemudian melebar sekitar 3-4 sentimeter akibat kontraksi tersebut. Bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan, fase laten bisa berlangsung cukup lama, yakni 8-12 jam.

Namun, beberapa ibu hamil melewatinya lebih cepat, kurang dari 8 jam. Meski kontraksi masih belum teratur, dokter tetap memeriksa panggul untuk melihat perkembangannya.

2. Fase aktif

Apabila kontraksi semakin intens dan serviks semakin melebar, artinya ibu telah memasuki fase aktif. Pada waktu ini, kontraksi terjadi setiap 4 menit hingga 30 detik sekali. Kontraksi tersebut akan membuka serviks sekitar 4-9 sentimeter.

Bumil juga merasakan sakit punggung, kram, dan perdarahan. Beberapa di antaranya mengalami ketuban pecah. Umumnya, fase ini berlangsung selama 3-5 jam. Oleh sebab itu, bumil sebaiknya sudah berada di rumah sakit atau klinik karena persalinan sudah semakin dekat.

3. Fase mengenjan

Jika pembukaan serviks sudah lengkap yakni telah mencapai pembukaan 10, artinya ibu siap untuk mengejan. Namun, kontraksi yang kuat biasanya mendorong bayi secara otomatis sebelum ada keinginan mengejan.

Apabila telah siap, dokter dan perawat akan memandu ibu kapan harus menarik napas dan membuangnya saat mengejan. Proses persalinan ini bisa memakan waktu yang berbeda-beda tergantung kondisi ibu.

4. Mengeluarkan plasenta

Setelah bayi lahir, ibu masih harus  mengeluarkan plasenta yang telah menjaga bayi selama di dalam kandungan. Jadi, otot masih terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta.

“Kondisi yang Menyebabkan Ibu Tidak Boleh Melahirkan Normal”

Walaupun sebagian dokter mendukung persalinan normal, sayangnya ada beberapa ibu yang justru tidak dianjurkan untuk melakukannya. Pasalnya, melahirkan normal malah bisa membahayakan nyawa ibu maupun bayi dalam kandungan.

Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan ibu tidak boleh melahirkan normal:

1. Mengidap kondisi medis

Ibu hamil dengan kondisi medis tertentu tidak dianjurkan untuk menjalani persalinan normal. Kondisi ini, meliputi:

– Tekanan darah tinggi.

– Obesitas.

– Diabetes.

– Epilepsi.

– Penyakit tiroid.

– Gangguan jantung.

– Kelainan darah.

– Asma yang tidak terkontrol.

– Infeksi.

2. Masalah kehamilan

Ada pun masalah yang berkembang selama kehamilan sehingga ibu hamil tidak dianjurkan untuk melahirkan normal. Masalah ini yaitu:

– Posisi plasenta yang tidak biasa

– Pertumbuhan janin terhambat

– Perbedaan rhesus antara ibu dan janin

3. Kehamilan kembar

Ibu hamil yang mengandung anak kembar sebenarnya bisa-bisa saja untuk melahirkan secara normal. Meski begitu, risikonya cenderung lebih tinggi daripada ibu lain yang hanya mengandung satu bayi.

Oleh sebab itu, ibu dan dokter perlu mempertimbangkan dengan matang terkait pilihan proses persalinan. Tujuannya untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.

4. Riwayat kehamilan sebelumnya

Bagi ibu hamil yang punya riwayat preeklampsia, diabetes, keguguran berulang atau masalah kehamilan sebelumnya biasanya tidak dianjurkan untuk menjalani persalinan normal.

Semoga ibu diluar sana yang sedang di fase ini, dilancarkan proses lahirannya dan tau bagaimana baiknya menurut dokter dan bidannya, sehat untuk ibu dan calon bayinya. Jangan lupa sering sering periksa jika ada keluhan tentang kandungannya kedokter ya Bun.

Tinggalkan Balasan