RUJUKANMEDIA.COM – Kalender Hijriah dihitung dari saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Kata Hijriah di sini memang berhubungan dengan hijrahnya nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.
tentunya sudah tidak asing dengan penanggalan Hijriah ini, pasalnya setiap hari besar umat Islam tentu akan menggunakan penanggalan ini. Nantinya, penanggalan Hijriah ini akan dicocokkan dengan penanggalan Masehi yang biasa dipakai.
Urutan bulan Islam mulai dari Muharam sebagai bulan pertama sampai dengan Zulhijah sebagai bulan terakhir. Bulan Hijriah ini juga terdiri dari 12 bulan dalam setahun. Penanggalan Hijriah menggunakan sistem penanggalan berdasarkan perputaran bulan.
Berikut nama-nama bulan Hijriah atau bulan islam
1. Muharam
Urutan bulan Islam yang pertama yaitu Muharam. Bulan Hijriah yang pertama ini diperingati sebagai tahun baru Islam. Penentuan Muharam sebagai urutan bulan Islam pertama dalam penanggalan Hijriah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Muharam disebut sebagai bulan mulia sekaligus selesainya umat Islam dalam melaksanakan ibadah haji.
2. Safar
Urutan bulan Islam yang kedua adalah Safar. Bulan safar memiliki arti kosong, dan merupakan sebuah peringatan bagi para pemuda Arab untuk pergi merantau dari kampungnya. Di bulan ini pada masa pra Islam, hampir semua lelaki Arab pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga, dan berperang. Sehingga pemukiman mereka kosong.
3. Rabiul Awal
Urutan bulan Islam yang ketiga adalah Rabiul Awal. Ini bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rabiul awal artinya bulan pulangnya para pemuda dari perantauan menuju kampung halaman mereka.
“Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Qur’an (pertama kali).” (HR. Muslim)
4. Rabiul Akhir
Urutan bulan Islam yang keempat adalah Rabiul Akhir. Ini momen di mana kegiatan beternak atau menggembala unta dan domba dilakukan oleh para pemuda sepulangnya mereka dari perantauan.
5. Jumadil Awal
Urutan bulan Islam yang kelima adalah Jumadil Awal. Ini bulan saat dimulainya musim kekeringan. Pada bulan ini, umumnya akan banyak lahan yang mengering sehingga sulit untuk bercocok tanam.
6. Jumadil Akhir
Urutan bulan Islam yang keenam adalah Jumadil Akhir. Bulan penyambutan dari bulan baru yang dilakukan untuk mengakhiri masa sulit pada bulan sebelumnya seperti masa kekeringan.
7. Rajab
Urutan bulan Islam yang ketujuh adalah Rajab. Bulan ini memiliki arti mulai dan menahan diri. Rajab adalah bulan yang istimewa karena terdapat peristiwa Isra’ Mi’raj. Rajab adalah salah satu bulan haram, bersama dengan Zulqidah, Zulhijah, dan Muharam.
8. Syaban
Urutan bulan Islam yang kedelapan adalah Syaban. Syaban merujuk pada kelompok. Penamaan bulan Islam ini mulanya karena masyarakat terbagi menjadi beberapa kelompok untuk mempertahankan komunitasnya. Di bulan ini bangsa Arab lazimnya berangkat secara berkelompok untuk mencari nafkah.
9. Ramadhan
Urutan bulan Islam yang kesembilan adalah Ramadhan. Ramadhan menjadi bulan penuh berkah dan ampunan karena seluruh umat Islam diwajibkan melaksanakan ibadah puasa sekaligus menunaikan zakat fitrah.
10. Syawal
Urutan bulan Islam yang kesepuluh adalah Syawal. Syawal disebut pula sebagai bulan berburu bagi umat Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW. Di bulan ini, kaum Muslimin berbahagia setelah menunaikan ibadah puasa, membayar zakat, dan bermaaf-maafan. Mereka kembali ke dalam fitrah (kesucian).
11. Zulkaidah
Urutan bulan Islam yang kesebelas adalah Zulkaidah. Makna nama bulan Islam ini yaitu bulan istirahat. Hal ini setelah pada bulan-bulan sebelumnya, umat muslim bekerja keras mencari nafkah.
12. Zulhijah
Urutan bulan Islam dalam tanggal Hijriah yang kedua belas adalah Zulhijah. Ini bulan ketika umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah haji.
Memahami Penanggalan Hijriah
Penanggalan Hijriah perlu kamu pahami dari asal katanya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hijriah adalah berhubungan dengan hijrah. Penanggalan Hijriah berkenaan dengan tarikh Islam yang dimulai ketika Nabi Muhammad SAW berpindah ke Madinah. Tarikh sendiri merupakan perhitungan tahun atau tanggal.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perhitungan tahun Hijriah dengan nama bulan Islam didasarkan pada rotasi bulan yang berlawanan dengan rotasi matahari, sehingga mengakibatkan semua hari-hari besar Islam dapat terjadi pada musim-musim yang berbeda. Jadi, tidak heran kamu bisa saja merayakan hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, dan hari besar lainnya di musim yang berbeda.
Penanggalan Hijriah ini terdiri dari 12 bulan dalam setahun. Hari dalam setiap bulan pada tanggal Hijriah biasanya terdiri dari 29 hari hingga 30 hari. Tanggal Hijriah dalam satu tahun panjangnya yaitu 354 hari atau 355 hari pada tahun kabisat.
Nama hari pada tanggal Hijriah
– al-Ahad (minggu)
– al-Itsnayn (Senin)
– ats-Tsalaatsa’ (Selasa)
– al-Arba’aa’ (Rabu)
– al-Khamiis (Kamis)
– al-Jum’aat (Jumat), dan
– as-Sat (Sabtu)
Artikel diatas semoga menjadi pengetahuan tentang Islam dalam sehari hari yaitu penamaan bulan Hijriah ini.